Jakarta (ANTARA)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi cenderung bertahan dan masih berada di level Rp8.990-Rp9.000 per dolar, karena kegiatan pasar sangat sepi.
Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Jumat mengatakan, rupiah hampir tidak bergerak, karena hampir semua pelaku bisnis sudah meninggalkan pasar.
Perdagangan memang masih terjadi, namun hanya diikuti sebagian kecil pelaku yang tidak mempengaruhi pergerakan pasar, katanya.
Menurut dia, perdagangan di pasar uang hanya dihadiri pedagang yang ingin mengetahui posisi rupiah setelah sebelumnya sempat berada di posisi Rp8.965 per dolar pada Kamis siang.
Bank Indonesia (BI), melihat posisi rupiah di level itu segera melakukan intervensi pasar dengan membeli dolar, sehingga kenaikan rupiah agak tertahan dan hampir mendekati level Rp9.000 per dolar.
Rupiah kemungkinan tidak akan bergerak jauh dan tetap berada dalam kisaran yang sempit, karena tidak ada faktor pendorong pasar. "Kami optimis rupiah masih tetap berada di posisi Rp8.990 per dolar sampai penutupan pasar," ucapnya.
Ia mengatakan, kenaikan rupiah yang berada di bawah angka Rp9.000 per dolar sebenarnya merupakan kejutan, karena BI sudah mematok. Namun masuknya arus modal asing dalam perdagangan yang tipis memicu rupiah kembali menguat, hingga jauh di bawah angka Rp9.000 per dolar.
BI yang kini memiliki cadangan devisa hampir mencapai 100 miliar dolar segera mengantisipasi dengan melakukan intervensi sehingga rupiah tidak berada jauh dari Rp9.000 per dolar, tuturnya.
No comments:
Post a Comment